Klaten (kilnas.com) – Menjadi abdi negara dan pengayom masyarakat, sebagai seorang anggota Bintara Polri bagi Janu Riyanto Saputro ternyata mampu membagi waktunya untuk mendapatkan rizki melalui bisnis reptil dari hobinya tersebut.
Bagaimana tidak, Janu yang berpangkat Briptu dan bertugas di Polres Klaten ini menekuni ternak reptil seperti kura-kura mampu mengantongi omzet Rp 15 juta hingga Rp 20 juta perbulannya.
“Omzetnya ya alhamdulillah tiap bulan bisa Rp 15 juta sampai Rp 20 juta kalau pas ramai. Kalau mau puasa gini ya agak sepi,” ujar pria berusia 27 tahun warga Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Klaten ini kepada wartawan, Rabu (28/2).
Diceritakan Briptu Janu, jika bisnisnya tersebut berawal dari hobi sejak tahun 2015 karena sering ke pasar hewan sampai akhirnya jatuh cinta memelihara kura-kura. Yang dipelihara pertama kura-kura Brasil.
“Awalnya saya pelihara kura-kura Brasil satu ekor. Saya pilih hobi peliharaan kura-kura karena paling simpel, awet, umurnya panjang, perawatan mudah,” tutur Janu yang belajar autodidak itu.
Dari kura-kura Brasil, sebut Janu, dirinya ganti kura-kura Sulcata yang harganya lebih tinggi, stabil dan banyak penggemarnya. Harga jenis itu baru menetas umur satu bulan saja bisa Rp 700 ribu per ekor.
“Baru menetas umur satu bulan, ukuran 6 centimeter harga jualnya bisa Rp 700.000 per ekor. Per indukan sekali menetas padahal bisa 25 ekor, kura-kura itu setengah tahun musim bertelur lalu menetas,” terang Janu yang juga memelihara iguana.
Memelihara kura-kura Sulcata, sambung Janu, tidak ada kendala berarti, paling hanya kendala musim hujan. Sebab reptil memerlukan sinar matahari cukup untuk berjemur.
“Kendala hanya hujan karena reptil itu perlu berjemur untuk metabolisme tubuh. Penyakit paling pilek tapi diobati biasanya sembuh,” kata Janu yang kini memiliki 20 ekor indukan usia 7-8 tahun.
Janu menyampaikan untuk makanan juga mudah karena hanya sayuran segar. Penjualan jenis Sulcata juga mudah karena bisa online lewat media sosial.
“Lewat online dan pengiriman paket legal, paling jauh ke Kupang NTT pernah. Sudah ratusan yang saya kirim,” imbuh Janu.
Kura-kura Sulcata, imbuh Janu, lebih jinak karena pemakan buah dan sayur. Untuk indukan umur 7-8 tahun harga bisa mencapai Rp 17 juta per ekor.
“Indukan bisa Rp 17 juta per ekor tapi saya belum pernah jual karena ya eman (sayang). Saya pelihara di kandang belakang rumah,” tutur Janu.
Salah seorang pelanggan mengaku memilih kura-kura Sulcata karena mudah dipelihara. “Bisa untuk hobi juga investasi. Sebab untuk ukuran baby saja harganya Rp 500.000 sampai Rp 700.000. Saya beli tiga ekor, kura – kura itu mudah karena kita lepas saja hidup,” kata Brili. (Red)