Ratusan Anjing yang Diselamatkan di Semarang Picu Tularkan Rabies, Dewan Imbau Masyarakat Tak Panik

SEMARANG (kilnas.com) – Adanya kekhawatiran dampak dari ratusan anjing yang diselamatkan saat akan dijual di Sragen dapat memicu penyebaran penyakit rabies di Kota Semarang ditanggapi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak ikut panik.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, terkait adanya penangkapan lima orang pelaku yang membawa ratusan anjing untuk dijual ke Sragen yang diselamatkan di Kota Semarang sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan instansi terkait. Pihaknya juga sekaligus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir terhadap ancaman terpaparnya penyakit rabies yang dapat ditularkan dari gigitan ataupun dari penyebaran virus di beberapa hewan anjing yang telah diselamatkan tersebut.

“Yang jelas sekarang posisi anjing sudah diamankan juga di Balai Karantina Semarang, dan semuanya sudah dinyatakan aman dan diperiksa kesehatannya dari dokter hewan yang diterjunkan, memang dengan hasil beberapa ekor ada yang mengandung cacing. Dari total 226 ekor, yang sudah mati ada 11 ekor,”paparnya, Rabu (10/1).

“Kami sudah minta Pemkot Semarang untuk proaktif agar berkoordinasi dengan balai karantina dan Polrestabes Semarang. Saya apresiasi pihak terkait yang sudah melakukan langkah- langkah antisipasi dan prosedur yang terbaik guna tidak sampai menimbulkan masalah dampak kesehatan bagi masyarakat,”katanya menambahkan.

Sementara itu, sebelumnya Sub Koordinator Keswan dan Kesmavet Dispertan Kota Semarang, Irene Natalia Siahaan menjelaskan, jika shelter penampungan anjing sementara ini sudah cukup baik. Hanya saja, harus sering dirawat dan dibersihkan agar terhindar dari virus.

Pihaknya bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) bakal terus menerjunkan dokter dan paramedis untuk menjaga kesehatan anjing. “Dari pagi sampai siang kami melakukan pengecekan kesehatan pemberian injeksi vitamin, obat kutu dan pengobatan karena ada yang terluka. Jadi sejak penampungan pertama kami juga sudah membantu melepas, ada jerat tali di mulut dan leher terutama mereka banyak malnutrisi,” paparnya.

Selain itu, dirinya mengakui ada beberapa anjing yang teridentifikasi terkena penyakit cacing jantung.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pihaknya mendorong agar anjing-anjing ini bisa terus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Mbak Ita, sapaan akrabnya juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi mengkonsumsi daging anjing karena dapat membahayakan kesehatan.

“Penyakit ini, cacing jantung, bisa berakibat sakit dan kematian dan harus dihindari. Selain itu penyakit yang ditularkan (akibat mengkonsumsi daging anjing-red) juga bisa rabies. Jateng sudah bebas rabies, kalau terjadi sangat disayangkan,” imbuhnya (red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini