Adanya Perbedaan Awal Puasa, Wakil Ketua Dewan Minta Saling Menghormati

SEMARANG (kilnas.com) – Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta masyarakat untuk tetap saling menghormati, adanya kemungkinan terjadi perbedaan jadwal awal Puasa atau 1 Ramadan 1445 H.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif mengatakan, bahwa sebenarnya terjadinya perbedaan awal Ramadan, atau Idul Fitri bagi umat Islam sudah sering terjadi, sehingga masyarakat diminta untuk lebih dewasa, dan saling menghormati, karena masing -masing punya dasar. “Dan ini juga pernah terjadi di zaman nabi, pada saat itu Madinah sudah berpuasa, dan Lebaran dan sedangkan di Mekah belum melaksanakan puasa,”jelasnya, Jumat (8/3/2024).

Namun, lanjut Afif, perbedaan awal puasa ini bukan menjadi sesuatu yang dipertentangkan, dan bahkan saling berlawanan sehingga sampai ada yang mengklaim bahwa yang satu benar dan satu salah. ”Tapi artinya, bahwa di sini hanya terdapat perbedaan keberagaman, masing- masing punya dasar, dan dua duanya sama benar. Dan bukan menjadi masalah yang prinsipil. Sehingga jangan sampai ada yang salah dan ini benar, yang penting saling menghargai perbedaan pendapat yang ada, dan menghormati,”pungkasnya.

Sebelumnya, Muhammadiyah sudah mengumumkan lebih awal bahwa 1 Ramadan 1445 H akan jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024. Ini berbeda satu hari dari perkiraan pemerintah yang baru akan melaksanakan sidang Isbat penentuan 1 Ramadan 2024/1445 H dijadwalkan pada Minggu 10 Maret 2024. Pemerintah menggunakan metode Rukyatul hilal, yaitu pengamatan langsung terhadap munculnya hilal untuk menentukan awal bulan baru. Sedangkan, Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal, yang merupakan perhitungan matematis dan astronomis. Pengumuman penetapan awal Ramadan ini sudah disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024.

Kemudian, dari versi Nahdlatul Ulama, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menyatakan hilal 29 Syaban 1445 H akan muncul Ahad legi 10 Maret 2024, dengan tinggi 0 derajat, 11 menit, 25 detik. Ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad legi pukul 16:00:50 WIB di gedung PBNU Jakarta. Meskipun rencananya Rukyatul hilal dilakukan pada 10 Maret 2024, hilal tidak dapat dirukyat pada hari itu. Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa, memprediksi bahwa awal Ramadan 1445 H adalah jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. (RED)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini