SEMARANG – Ideologi negara mulai tergerus, terutama di kalangan milenial . Karena itu, membumikan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila mendesak dilakukan. Saat mendirikan negeri ini, para pendiri bangsa menetapkan Pancasila sebagai dasar bagi masyarakat untuk berbangsa dan negara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .
Harapannya tentu Pancasila menjadi panduan dalam kehidupan bernegara setiap warganya. Namun lambat laun, Pancasila justru semakin teralienasi. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono dalam acara Talkshow memperingati Hari Lahirnya Pancasila bertema “Pancasila dan Generasi Milenial Jawa Tengah, di Hall Gradhika Bhakti Praja Komplek Kantor Pemprov Jawa Tengah (01/06/2022)
Dia menyadari pemahaman ini sulit terdesimenasikan di kalangan anak muda. Pasalnya, kalangan milenial dengan nilai-nilai sosial baru berbasis modernitas yang mereka adopsi cenderung jauh dari literasi mengenai pandangan-pandangan kebangsaan.
“Generasi milenial dengan segenap keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di eranya, boleh jadi memiliki life skill dalam menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif baru. Namun pada saat yang sama, mereka mengalami krisis makna menyangkut pandangan hidup berbangsa dan bernegara,” ujarnya Politukus Milenial Golkar Jawa Tengah yang akrab di panggil Mas Ferry
Karena itu, Ferry menekankan pentingnya kembali nilai-nilai Pancasila di kalangan milenial, dengan cara yang mudah dan bisa mereka pahami. “Saya pikir harus ada strategi khusus untuk menanamkan ruh dan nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial. Mereka ini pola pikirnya sudah berbeda zaman dengan kita yang lahir di era 70-an,”
Ferry menilai sudah tak relevan jika menggunakan pendekatan doktrinasi untuk menanamkan Pancasila. “Dibutuhkan strategi yang lebih mengedepankan budaya mendengar dari pada menggurui. Kita perlu dengar apa aspirasi anak-anak milenial tentang Pancasila. Apa yang mereka inginkan tentang Pancasila? Dan seterusnya,” katanya.
Setelah diskusi itu, baru pemerintah memformulasikan sebuah praktek pemahaman baru tentang Pancasila. Di era digital saat ini, tentunya harus memanfaatkan berbagai platform media sosial dan teknologi informasi (TI) yang ada.
Ferry mengungkapkan ada beberapa poin penting yang harus ditanamkan kepada generasi milenial, diantaranya berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, kreatif dan mandiri, serta berpikir kritis.
Dipengujung acara Wakil Ketua Termuda di DPRD Provinsi Jawa Tengah memberikan semangat untuk milenial Jawa Tengah “Persiapkan diri dengan baik, menjadi agen perubahan dan menguasai Ilmu pengetahuan Teknologi (Iptek), sesuai bidang disiplin ilmu masing-masing, mengangkat harkat dan martabat Indonesia, serta berjiwa Merah Putih yang selalu mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara diatas kepentingan kelompok dan pribadi supaya persatuan dan kesatuan tetap kokoh”(DCP).