lensawarna.tv Video penertiban warung-warung makan saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Semarang, Jawa Tengahviral di media sosial. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi angkat bicara dan mengaku sudah menegur Kepala Satpol PP Semarang.
Link kejadian kericuhan –>> https://www.instagram.com/p/CQ9Tismnff0/
Link Hendrar Prihadi tegur Satpol PP –>> https://www.instagram.com/p/CQ-WaVZhX6Z/
Dalam video yang dibagikan kepada wartawan, Hendi mengaku sudah menegur Kasatpol PP Kota Semarang terkait penindakan tersebut.
“Jangan sampai ada kejadian-kejadian yang kemudian, karena panjenangan capek, muncullah hal-hal yang membuat kontraproduktif. Misalnya tadi saya tegur Pak Kasatpol, karena Pak Kasatpol secara terang-terangan mengirim foto menyemprot warung-warung yang masih jualan,” kata Hendi dalam video kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).
Hendi menerangkan aturan PPKM Darurat berpotensi menimbilkan pro dan kontra di publik. Namun, dia menerangkan aturan ini ada untuk menekan laju kasus COVID-19. Dia pun berharap petugas bisa memberikan sosialisasi dan edukasi secara lebih manusiawi.
“Kita lihat evaluasi selama 3 malam ini, yang namanya perdebatannya masih adalah perdebatan antara esensial dan nonesensial. Perdebatannya adalah bagaimana kemudian mereka ingin tetap bisa berjualan dan tidak berjualan. Tapi yakinlah kita punya aturan. Pegangilah aturan tersebut, sampaikan masyarakat dengan santun,” tutur Hendi.
“Satu kali kita kemudian edukasi, mereka ada yang mengikuti alhamdulillah. Hari kedua masih bandel, kita harus bertindak tegas. Kalau itu warung, kita ambil kursinya dan seterusnya,” jelas Hendi.
Hendi berharap para petugas penindakan PPKM Darurat di lapangan bisa bekerja dengan tulus dan ikhlas. Semua itu demi kebaikan bersama menekan laju kasus COVID-19 di Kota Semarang.