Bupati Kendal Dorong Mahasiswa KKN UPGRIS Jadi Agen Perubahan dan Penggerak UMKM Lokal

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengajak mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) untuk menjadi agen perubahan yang mampu membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Pesan tersebut disampaikan Bupati yang akrab disapa Mbak Tika saat membuka Expo dan Bazar UMKM KKN Tematik Kecamatan Kendal di Stadion Kebondalem, Minggu (12/10/2025). Acara tersebut diikuti 14 pelaku UMKM dari empat kelurahan di Kecamatan Kendal.

“Expo dan bazar ini merupakan bukti nyata kontribusi mahasiswa KKN yang telah berperan aktif mendukung masyarakat. Banyak karya kreatif dan produk UMKM baru yang muncul dari kegiatan ini,” ujar Mbak Tika.

Ia menegaskan, kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat bukan hanya sebatas penerapan teori dari kampus, melainkan juga upaya menggali serta mengembangkan potensi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal, khususnya di sektor UMKM.

Menurutnya, peran mahasiswa sejalan dengan arah pembangunan Kabupaten Kendal yang kini tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembentukan karakter masyarakat.
“Mahasiswa KKN adalah agen perubahan. Dengan terjun langsung di masyarakat, mereka belajar menjadi pribadi yang berkarakter, mandiri, dan tangguh,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Mbak Tika juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjauhi narkoba dan menjaga masa depan bangsa.
“Hindari narkoba. Kalian adalah generasi penerus yang akan menentukan arah bangsa ini ke depan,” pesannya.

Sementara itu, Rektor UPGRIS Dr. Sri Suciati, M.Hum., menyampaikan apresiasi atas semangat para mahasiswa dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menilai expo dan bazar ini menjadi ruang kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat.
“Potensi masyarakat sebenarnya sudah ada, dan mahasiswa memberikan sentuhan ide-ide kreatif agar potensi itu bisa berkembang,” ujarnya.

Ketua Panitia Expo dan Bazar, Okto Ahadi, menambahkan bahwa salah satu tantangan utama yang ditemui selama pelaksanaan KKN adalah rendahnya literasi teknologi informasi di masyarakat.
“Mahasiswa berupaya mendorong peningkatan literasi digital, termasuk memperkenalkan dasar-dasar koding agar masyarakat tidak tertinggal oleh perkembangan zaman,” jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membangun potensi lokal serta menghadapi tantangan era digital secara bersama-sama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini