Mudah Dipahami! Ini Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif Beserta Cirinya

Dalam kegiatan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, penggunaan kalimat aktif dan pasif kerap tidak disadari. Kedua bentuk kalimat ini memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi secara efektif. Mengutip laman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU), pemahaman struktur dan fungsi dari kalimat aktif dan pasif menjadi dasar penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Kalimat aktif adalah kalimat yang menempatkan subjek sebagai pelaku utama tindakan. Dengan struktur yang lebih langsung dan mudah dipahami, kalimat aktif banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan populer.

Contoh kalimat aktif antara lain:

  • Ayah membaca koran di pagi hari.
  • Saya membeli makanan ringan.
  • Ibu memotong roti.

Ciri-ciri kalimat aktif meliputi:

  • Subjek berperan sebagai pelaku tindakan.
  • Tindakan diarahkan pada objek yang menjadi penerima aksi.
  • Struktur umumnya mengikuti pola: Subjek + Predikat + Objek.

Sementara itu, kalimat pasif menempatkan objek sebagai fokus utama, dengan pelaku aksi sering kali disembunyikan atau disebut secara tersirat. Kalimat ini lazim digunakan ketika ingin menekankan hasil atau objek dari suatu tindakan, seperti dalam laporan ilmiah atau berita.

Contoh kalimat pasif:

  • Sepeda motor sedang dikendarai oleh adik.
  • Soal ujian disusun oleh guru-guru.
  • Beberapa fungsi dari kalimat pasif antara lain:
  • Menonjolkan objek atau hasil tindakan.
  • Mengurangi fokus pada pelaku, terutama jika tidak penting atau sudah diketahui.
  • Digunakan untuk menciptakan nuansa formal atau netral.

Perbedaan mendasar antara kalimat aktif dan pasif dapat dilihat dari:

  1. Fokus Kalimat: Kalimat aktif menyoroti pelaku aksi, sedangkan kalimat pasif menekankan objek atau hasil aksi.
  2. Struktur Kalimat: Kalimat aktif biasanya mengikuti pola Subjek-Predikat-Objek, sedangkan kalimat pasif cenderung berpola Objek + kata kerja bantu + kata kerja pasif + (oleh) pelaku.
  3. Penekanan: Kalimat aktif menekankan pelaku dan aksi, kalimat pasif lebih fokus pada penerima tindakan.
  4. Kehadiran Pelaku: Kalimat aktif menyebut pelaku secara eksplisit; sebaliknya, dalam kalimat pasif pelaku bisa tidak disebutkan.
  5. Peran Pelaku: Dalam kalimat aktif, pelaku memiliki peranan penting; dalam kalimat pasif, peran pelaku sering kali menjadi sekunder.

Dengan memahami perbedaan keduanya, penulis dan pembicara dapat memilih struktur kalimat yang sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini