Kota Pekalongan (kilnas.com) – Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Kota Pekalongan menerima 2 jenis logistik pemilu 2024 berupa bilik suara dan tinta. Logistik itu tiba di Gudang Kota Pekalongan, Jalan Industri Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Kamis (2/11/2023).
Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda mengungkapkan bahwa, untuk jumlah bilik suara yang telah diterima Kota Pekalongan sebanyak 3.524 buah, dimana setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdapat 4 bilik dikali jumlah total 881 TPS se-Kota Pekalongan.
Sementara, untuk jumlah tinta yang sudah tiba sebanyak 1.762 buah yang masih tersegel. “Untuk tinta sendiri, angka penghitungannya didapat dari 881 TPS dikali 2, per TPS akan ada 2 buah tinta,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini KPU tengah menunggu logistik lain yang belum datang yaitu kotak suara dan kabeltis untuk segel kotak suara, sembari menunggu tahapan penetapan calon peserta pemilu 2024 tanggal 3 November dan setelah itu apakah ada sengketa atau tidak.
Selebihnya, untuk pengadaan logistik seperti plastik dilakukan pengadaan di tingkat lokal. Untuk kotak suara sendiri nantinya berjumlah 4.413 buah dengan berbahan karton duplex tahan air.
Dimana, asumsinya 881 TPS dikali 5 jenis pemilihan suara ditambah di kecamatan masing-masing ada 2 jadi ditambah 8 buah.
“Kami menjamin untuk keamanan gudang logistik KPU ini sudah dijaga ketat oleh petugas internal kami dibantu jajaran pihak kepolisian.Terimakasih kami haturkan kepada jajaran kepolisian yang telah membantu mengamankan gudang logistik KPU disini untuk menyongsong pemilu 2024 yang kondusif,” tegasnya.
Lanjut Fajar menambahkan, adapun petugas keamanan disiagakan 24 jam yang terbagi dalam 3 shift, masing-masing shift selama 8 jam.
Dirinya menilai, di lokasi gudang KPU Kota Pekalongan ini selain dijaga ketat, juga mudah aksesnya untuk keluar masuk logistik pemilu, dan bebas banjir dan rob.
“Untuk merangkainya, kami masih menunggu saat semua logistik sudah siap semua. Bilik suara dan kotak suara tidak ada tambahan, kami juga sudah mengecek logistik yang sudah tiba tidak ada kerusakan,” jelasnya.
“Sementara ini, kami masih menganut prinsip tepat jumlah logistik agar tidak ada kasus penyalahgunaan logistik dari oknum yang tidak bertanggungjawab,” imbuh Fajar. (Red).