Bupati Kendal Apresiasi Sinergi Pengembangan KEK Kendal sebagai Motor Baru Ekonomi Jawa Tengah

Kendal – Pemerintah Kabupaten Kendal memberikan apresiasi tinggi terhadap berbagai pihak yang terus mendukung kemajuan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, yang kini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari dalam acara KEK Kendal and Central Java Future Forum 2025 yang digelar di Hotel Patma, Semarang, Kamis malam (16/10/2025).

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kendal dan pribadi, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kawasan Industri Kendal (KIK), serta seluruh pihak yang berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini,” ujar Bupati Dyah.

Bupati juga menyampaikan apresiasi khusus kepada para tenant KIK atas kontribusi mereka melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor industri berhasil menciptakan iklim investasi yang kondusif, aman, serta nyaman bagi pelaku usaha.

“Pencapaian ini menunjukkan bahwa Kendal telah bertransformasi menjadi salah satu daerah penopang ekonomi strategis di Jawa Tengah,” tambahnya.

Tiga Indikator Utama Tunjukkan Lompatan Signifikan

Dalam forum tersebut, Bupati Dyah mengungkapkan bahwa Kabupaten Kendal berhasil menunjukkan kemajuan pesat di tiga indikator utama pembangunan.
Pertama, angka kemiskinan berhasil ditekan sebesar 0,95 persen, dari 9,35 persen menjadi 8,40 persen. Kedua, pertumbuhan ekonomi meningkat signifikan hingga 7,67 persen pada tahun 2025. Ketiga, nilai investasi yang masuk mencapai Rp179 triliun hingga Agustus 2025.

“Capaian ini tidak hanya memperkuat posisi Kendal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menunjukkan besarnya minat investor nasional maupun internasional terhadap KEK Kendal,” jelasnya.

Serap Ribuan Tenaga Kerja dan Dorong Pertumbuhan Lokal

Hingga September 2025, Kawasan Industri Kendal (KIK) telah mencatat kehadiran 134 tenant dengan proyeksi penciptaan lebih dari 68 ribu lapangan kerja. Dampak ekonomi berantai atau multiplier effect pun mulai terasa di berbagai sektor lokal.

Direktur Eksekutif KIK, Juliani Kusumaningrum, menambahkan bahwa jumlah investor yang telah bergabung saat ini mencapai 135 tenant, terdiri dari 53 tenant sudah beroperasi, 30 dalam tahap konstruksi, dan sisanya masih dalam proses pengembangan.

“Dari total 35 ribu tenaga kerja yang terserap, sekitar 80 persen merupakan warga asli Kabupaten Kendal. Ini menjadi bukti nyata bahwa keberadaan KIK memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal,” ungkap Juliani.

Dukungan Pemprov Jateng untuk Iklim Investasi Ramah

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi menegaskan bahwa keberadaan KEK Kendal menjadi motor penggerak penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“KIK berperan besar dalam membuka lapangan kerja dan menurunkan angka pengangguran. Pemerintah Provinsi terus berkomitmen menciptakan iklim investasi yang ramah, dengan proses perizinan yang cepat dan tidak berbelit,” ujar Gubernur Lutfi.

Dalam kesempatan tersebut, manajemen KIK dan KEK Kendal juga memberikan apresiasi kepada sejumlah tokoh yang dinilai berkontribusi besar terhadap perkembangan kawasan industri tersebut. Penghargaan diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah, Bupati Kendal, unsur Forkopimda, akademisi, tokoh agama, serta pihak-pihak lain yang turut mendorong kemajuan KIK–KEK Kendal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini