SEMARANG (Kilnas.com) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan tawaran menarik kepada kalangan mahasiswa untuk mengikuti program “sehari bersama gubernur atau kepala daerah”. Lewat program ini, mahasiswa bisa melihat langsung dinamika pemerintahan sekaligus menyampaikan kritik maupun masukan konstruktif.
Ajakan tersebut ia sampaikan di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang saat acara pembekalan mahasiswa baru, Dinus Inside 2025, pada Senin (8/9/2025).
“Dengan mendampingi kepala daerah, mahasiswa akan tahu bagaimana mekanisme pemerintahan berjalan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Dari situ, mahasiswa bisa mengkritisi sekaligus memberi masukan secara langsung. Itu akan lebih konstruktif,” ujar Luthfi.
Di hadapan 3.154 mahasiswa baru, Luthfi menegaskan peran penting mahasiswa sebagai kekuatan sosial yang tak hanya hadir di ruang kuliah, tetapi juga di ruang publik, media sosial, bahkan jalanan.
“Mahasiswa adalah tulang punggung kritik sosial. Kehadiran kalian dibutuhkan untuk mengingatkan pemerintah terhadap kondisi masyarakat,” katanya. Seruan itu pun disambut riuh setuju oleh para mahasiswa.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa penyampaian pendapat di muka umum harus tetap dalam koridor hukum.
“Kalau ingin turun ke jalan, lakukan sesuai aturan. Suarakan aspirasi dengan hati nurani kritis seorang mahasiswa, tapi tetap tertib. Itulah makna mahasiswa sebagai agent of change,” tegasnya.
Salah satu mahasiswa baru asal Pati, Arya Setya Maulana, mengaku tertarik dengan tawaran program tersebut. Menurutnya, kesempatan itu bisa membuka wawasan lebih luas mengenai tugas seorang gubernur.
“Pak Luthfi menurut saya sudah cukup baik, mau mendengar masyarakat. Semoga beliau tetap jujur, tegas, dan mengayomi masyarakat,” ucap Arya.