Compass Bangkit! Sepatu Lokal yang Kini Jadi Incaran Ribuan Anak Muda

Akhir 2019 menjadi momen bersejarah bagi merek sepatu lokal, Compass. Ribuan anak muda memadati Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, bukan untuk menonton konser atau festival, melainkan demi mendapatkan sepasang sepatu buatan dalam negeri yang tengah naik daun: Compass.

Pemandangan antrean panjang yang tidak biasa ini menandai kebangkitan sepatu lokal yang dulunya nyaris tenggelam di bawah bayang-bayang brand luar negeri. Kini, Compass telah menjelma menjadi ikon fashion anak muda yang produk-produknya selalu ditunggu. Bahkan, beberapa koleksi Compass menjadi incaran pasar resell dengan harga yang bisa berkali lipat dari harga rilis.

Sosok di Balik Suksesnya Sepatu Compass

Didirikan pada 1998 oleh Kahar Gunawan, seorang pelaku industri sepatu asal Bandung, Compass pada mulanya hanyalah brand lokal dengan penjualan terbatas di toko-toko konvensional. Tanpa strategi merek yang jelas, Compass sempat berjalan tanpa arah.

Titik balik baru terjadi pada 2017, saat Kahar Gunawan menggandeng Aji Handoko Purbo, seorang desainer kreatif muda yang kemudian didapuk sebagai creative director. Meski bukan pemilik, Aji menjadi otak di balik rebranding Compass menjadi brand sepatu lokal dengan karakter kuat, relevan, dan disukai generasi muda.

Sinergi antara Kahar sebagai pemilik dan Aji sebagai perancang strategi kreatif membuat Compass melesat. Kombinasi kekuatan produksi dan kekayaan ide menciptakan formula ideal yang membawa Compass ke panggung nasional.

Strategi yang Mengubah Nasib Compass

Setelah pergantian arah kreatif, Compass mulai mengedepankan nilai cerita dalam setiap produknya. Salah satu produk terobosan yang mengangkat popularitas Compass adalah Compass Gazelle, sneakers bergaya retro dengan kualitas bahan pilihan seperti twill canvas dan vulcanized sole, yang menjadikan sepatu ini tidak hanya modis tapi juga tahan lama.

Lebih dari sekadar sepatu, Compass menjual pengalaman dan identitas. Strategi limited drop atau peluncuran terbatas membuat setiap koleksi terasa eksklusif dan meningkatkan minat pasar.

Kolaborasi juga menjadi kunci kesuksesan Compass. Beberapa kerja sama yang menonjol termasuk dengan brand denim lokal Pot Meets Pop, Oldblue Co., serta tokoh-tokoh muda seperti Bryant Notodihardjo. Langkah ini memperkuat positioning Compass dalam ranah streetwear dan gaya hidup urban.

Komunitas: Fondasi Loyalitas Compass

Compass tak hanya fokus pada produk, tapi juga pada komunitas. Mereka kerap hadir di berbagai event seperti Wall of Fades, Urban Sneaker Society, dan Jakarta Sneaker Day, membangun kedekatan dengan konsumen yang bukan sekadar pembeli, tetapi juga pendukung gerakan lokal.

Dengan tetap menjaga kualitas produksi lokal dan desain yang sarat makna, Compass berhasil menunjukkan bahwa merek Indonesia bisa berdiri sejajar, bahkan unggul, dari produk luar negeri. Dari pabrik di Bandung hingga deretan rak toko ritel bergengsi, Compass membuktikan: brand lokal juga bisa jadi kebanggaan nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini