Mata kedutan sering dianggap sebagai hal sepele. Namun, kondisi ini bisa sangat mengganggu bila terjadi berulang atau menetap. Dikenal dalam dunia medis sebagai blefarospasme, kedutan pada kelopak mata atas biasanya terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa detik hingga berjam-jam.
Meski umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan, kedutan mata yang sering muncul dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi jika disertai dengan gejala lain yang mengarah pada gangguan kesehatan lebih serius.
Tiga Jenis Kedutan Mata yang Perlu Diketahui
Kedutan pada mata bisa dialami pada satu atau kedua sisi dan dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya:
1. Kedutan Ringan
Jenis ini paling umum terjadi dan sering kali disebabkan oleh kelelahan, stres, terlalu banyak konsumsi kafein, alkohol, atau kebiasaan merokok. Iritasi ringan pada kornea atau konjungtiva juga bisa menjadi penyebabnya. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, kedutan ringan bisa mengganggu konsentrasi.
2. Blefarospasme Esensial Jinak
Jenis kedutan ini lebih serius dan terjadi secara kronis, biasanya melibatkan kedua mata. Penyebab pastinya belum diketahui, namun beberapa faktor risiko seperti mata kering, peradangan pada kelopak mata (blefaritis), serta konsumsi kafein dan alkohol berlebih bisa memperburuk kondisi. Paling sering dialami oleh wanita berusia antara 50 hingga 70 tahun, blefarospasme ini bisa berkembang menjadi kedutan wajah dan gangguan penglihatan jika tidak ditangani.
3. Hemifacial Spasm
Merupakan kondisi langka yang melibatkan kedutan pada satu sisi wajah, termasuk mata dan sekitar mulut. Umumnya disebabkan oleh tekanan pembuluh darah pada saraf wajah. Jenis ini sering kali membutuhkan penanganan medis karena dapat menjadi gejala gangguan neurologis.
Mata Kedutan Bisa Jadi Tanda Penyakit Saraf
Dalam beberapa kasus, mata kedutan bukan sekadar gangguan ringan, melainkan pertanda gangguan sistem saraf pusat. Beberapa kondisi medis yang dapat menimbulkan gejala ini antara lain:
- Bell’s palsy
- Penyakit Parkinson
- Sindrom Tourette
- Multiple sclerosis
- Distonia dan Distonia servikal
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat antipsikotik dan antiepilepsi juga bisa memicu kedutan mata sebagai efek samping.
Langkah-Langkah Mengatasi Kedutan Mata
Jika kedutan bersifat ringan, Anda dapat meredakannya dengan beberapa langkah berikut:
- Istirahat cukup dan hindari stres
- Kurangi konsumsi kafein dan alkohol
- Berhenti merokok
- Gunakan obat tetes mata untuk melembapkan mata
- Kompres hangat pada area mata
- Batasi waktu menatap layar gadget atau komputer
Namun, bila kedutan berlangsung lama, meluas ke wajah, menyebabkan kesulitan membuka mata, atau disertai gangguan penglihatan, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan medis mungkin diperlukan, baik dalam bentuk terapi obat maupun tindakan lanjutan seperti operasi.