Joko Santoso Beri Apresiasi Mbak Ita Yang Sigap Berjibaku Selesaikan Masalah Banjir Bersama Jajarannya

SEMARANG(kilnas.com) – Anggota DPRD Kota Semarang, Joko Santoso menyoroti banjir yang melada Kota Semarang yang terjadi pada Selasa (28/11/2023). Banjir sendiri terjadi akibat hujan deras yang melanda sejak Senin malam (27/11/2022).

Joko Santoso menilai, persoalan banjir harus menjadi perhatian bersama. Tidak hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, melainkan juga peran masyarakat.

Namun begitu, Joko memberi apresiasi kepada Walikota Semarang Hevearita G Rahayu yang mau turun tangan menangani banjir bersama jajarannya.

Walikota yang akrab disaoa Mbak Ita itu sigap berjibaku menyelesaikan masalah banjir dengan melakukan tinjauan banjir di Tlogosari Kulon, dan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Selasa (28/11/2023).

“Kami support kepada Pemkot Semarang dalam hal ini Bu Wali sudah sigap menghadapi permasalahan ini, tidak hanya persuasif tetapi preventif,” kata anggota Komisi C DPRD Kota Semarang tersebut.

Joko mengatakan, salah satu faktor terjadinya genangan dan banjir yang terjadi di pesisir Kota Semarang disebabkan oleh rusaknya rumah pompa di Kali Tenggang dan Kali Sringin.

Dia menyatakan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sebagai pengendali pompa dapat meningkatkan koordinasi dengan Pemkot Semarang.

“Bisa juga pompa yang ada di Kali Tenggang dan Kali Sringin dikerahkan ke Pemkot Semarang biar leluasa untuk mengatur sirkulasinya,” katanya.

Mengingat, selama ini akses Pemkot Semarang ke ranah dua rumah pompa tersebut terbatas. Apalagi dalam situasi krodit seperti ini, menurutnya, perlu langkah-langkah atau opsi yang solutif, dan perlu disikapi dalam melakukan tindakan.

“Karena apapun orang awam tidak melihat tanggung jawab siapa, tahunya karena terjadi di Kota Semarang berarti tanggung jawab Pemkot Semarang,” ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya telah melakukan pengecekan alat dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.

“Kami kira anggaran sudah sesuai, kesiapannya sudah kami cek dan cukup, tinggal implementasi di lapangan harus ada koordinasi,” ujar Joko.

Kendati begitu, Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, Pemkot Semarang dapat meningkatkan kontrol di lapangan untuk mengetahui kondisi alat-alat penanganan banjir berfungsi dengan baik.

“Seyogyanya apalagi debit hujan sudah mulai terus-menerus tambah besar bisa dikontrol menyeluruh dari hulu sampai hilirnya dicek apakah bumpet atau tidak,” tuturnya.(rzl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini